Salah satu kebahagiaan yang akan diperoleh orang beriman di akhirat kelak adalah dihapus semua dosanya. Dosa yang telah diperbuat dan kemudian disadari sesuatu yang akan mencelakakan dan segera bertobat dan meninggalkannya atas dasar iman maka semua terhapus.
Keimanan seseorang akan terus diuji Allah. Semakin tinggi imannya semakin tinggi ujiannya. Itulah sebabnya kalau ada yang tidak pernah diuji, hidupnya penuh dengan kenyamanan dan kenikmatan yang melimpah, maka dia harus bertanya jangan - jangan dia belum beriman. Iman memang harus dibuktikan dengan amal perbuatan.
Seorang ulama yang diuji imannya akan terlihat dari apa yang dilakukannya dengan ujian tersebut. Ada orang yg sangat sabar dengan ujian yang dialaminya. Ada juga yang terus mengeluh bahkan mencari cara dengan melakukan pelanggaran agar terhindar dari ujian tersebut. Tidak sedikit orang yang diuji dengan penyakit dan akhirnya lari ke dukun atau paranormal yang dibantu jin kafir. Saat itu ia tidak lulus dari ujiannya dan neraka pada akhirnya tempatnya.
Maha Benar Allah dgn firman-Nya: Ulaaika jazaauhum maghfiratum mirrabbihim wajannatun tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiihaa, Wa ni'ma ajrul 'aamiliin. (QS Al-Imran 3:136). Artinya: Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.
BERHARAPLAH AMPUNAN ALLAH DENGAN SENANTIASA MENINGKATKAN IMAN DAN BERSABAR DENGAN UJIAN-NYA.
Pesan Pasca Ramadhan (25 Rabiul Akhir 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
ADS HERE !!!