Ibnu Qayyim Al-Jauziah, ulama besar yang hidup di abad ke-9 Masehi, menulis buku yang sangat fenomenal di zaman itu, "Ath-Thibun Nabawi" yang diterjemahkan ke Indonesia menjadi Metode Pengobatan Nabi. buku ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa sampai saat ini. Di bab awal buku tersebut dikemukakan bahwa penyakit dibagi menjadi dua yaitu Penyakit hati dan Penyakit jasmani. Penyakit hati dibagi menjadi penyakit syubhat yang disertai keragu-raguan dan penyakit syahwat yang disertai kesesatan.
Bila kita melihat fenomena di sekitar kita maka sebagian masyarakat menderita penyakit hati ini. Penyakit syubhat terlihat pada mereka yang ragu dengan Al-Qur'an, mengingkari hadits shahih, atau mereka yang melecehkannya fatwa ulama. Mereka umumnya merasa diri hebat, berkuasa, dan punya dana yang banyak. Ada juga orang yang ragu sehingga dia bisa meninggalkan perintah agama karena dibayar sekian milyar rupiah. Ada juga penyakit syahwat karena ada ambisi tertentu sehingga menghalalkan segala cara. Kesesatan demi kesesatan dianggap hal yang wajar asal terpenuhi kemauannya.
Allah telah memperingatkan manusia bahwa selain muslim yang beriman dan tunduk patuh pada ajaran agamanya, semuanya akan dimasukkan kedalam neraka. Di akhirat nanti mereka pasti akan menyesal karena perbuatannya. Mereka memohon kembali ke dunia biar sebentar saja tapi Allah tdk mungkin mengabulkannya. Penyakit keragu-raguan dan kesesatan dalam hati mereka telah memalingkan mereka. Bahkan mereka tidak percaya akan adzab neraka.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Waliyaquulal ladziina fii quluubihim maradhun wal kaafiruuna maa dzaa araadallahu bihaadzaa matsalaa (QS Al-Muddatstsir 74:31). Artinya: Supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan."
BERDOALAH AGAR DIJAUHKAN DARI PENYAKIT HATI BAIK SYUBHAT MAUPUN SYAHWAT.
Pesan Pasca Ramadhan (7 Jumadil Awal 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
ADS HERE !!!