Seorang teman mengeluh kepada saya, "Bagaimana ya, saya kok sangat sulit menerima kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an?" Saya baca surat Ar-Rahmaan, tapi masak sih orang hidup sedemikian enaknya di Surga? Saya baca surat Al-Mulk, masak Allah menyiksa manusia demikian kejamnya?" Saya terpana melihat wajah sahabat saya ini? Dalam hati saya berdoa, "Ya Allah berikan petunjuk kepada sahabatku ini."
Memang susah dimengerti kalau ada orang muslim yang sulit memahami pesan-pesan dalam Al-Qur'an. Ulama mengatakan pasti ada dosa yg menutupi masuknya hidayah kepada mereka. Dosa bagai titik-titik hitam yg akan menutupi hati seseorang. Semakin banyak dosanya semakin gelap hatinya. Semua ini hanya bisa hilang dengan taubat yang sungguh-sungguh dan dengan penuh keberanian melawan nafsu syetan yang selalu menggoda.
Allah telah mengingatkan manusia tentang keadaan ini. Semakin banyak berbuat lalai dan dosa semakin jauh dari Petunjuk Allah. Salah satu solusi yang harus dimiliki adalah berilmu dan tafakkur (berpikir yang dalam atau merenung). Banyak ilmu tapi sulit menerima kebenaran bisa terjadi akibat ketiadaan tafakkur. Tidak heran banyak orang yang tahu sesuatu tapi hatinya menolak. Tafakkur adalah ciri orang berakal (ulil albab). Buahnya adalah mereka mengakui kebesaran Allah, mensucikan Allah, dan takut azab neraka.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Alladziina yadzkuruunallaaha qiyaamaw waqu'uudaw wa 'alaa junuubihim wayatafakkaruuna fii khalqissamaawaati wal ardh, rabbana maa khalaqta haadzaa baathilaa subhaanaka fakinaa adzaabannaar. (QS Al-Imran 3:191). Artinya: (Orang yang berakal) adalah orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka bertafakkur tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari api neraka.
SISIHKAN WAKTU UNTUK BERTAFAKKUR AGAR HATIMU YAKIN.
Pesan Pasca Ramadhan (4 Jumadil Awal 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
ADS HERE !!!