Saat ditimpa musibah kita kadang gamang. Tidak tahu mau berbuat apa. Beruntungkah kita, shalat yang dilakukan selama ini terasa besar manfaatnya karena dapat menenangkan. Dzikir yang dipraktekkan selama ini punya andil yang besar karena menentramkan. Kebiasaan mengaji yang ditekuni setiap pagi terasa membantu menguatkan jiwa. Kemana mau mengadu selain kepada Allah? Hanya Allah yang bisa mendengar rintihan hati kita, hanya Allah yang bisa menerima segala keluhan yang dipanjatkan lewat doa-doa kita, dan hanya Allah yang berkuasa merubah semuanya.
Manusia seringkali lupa bahwa Allah sangat dekat dengan dirinya. Kadang, mereka kurang yakin bahwa Allah mendengar keluh kesahnya. Mereka merasa jauh dari Allah, malahan mereka ke kuburan, mencari orang pintar, atau ke paranormal. Manusia boleh jadi percaya kepada Allah tapi tidak yakin bahwa Allah akan menolongnya. Mungkin saja mereka shalat lima kali sehari semalam namun merasa lebih tertarik dengan janji-janji palsu dari syetan. Ada penghalang antara mereka dengan Allah.
Beberapa kali Allah mengingatkan hamba-Nya tentang sebagian orang yang merasa dimuliakan Allah kalau dia mendapat kesenangan dan merasa dihinakan Allah kalau dia tertimpa musibah. Padahal tidak ada musibah sekecil apapun kecuali karena dosa-dosa yang mereka lakukan. Mereka seharusnya bertobat kepada Allah dan berusaha untuk memperbaiki diri dan mendekat kepada-Nya. Karena hanya Allah yang akan meringankan beban hidupnya dan yang akan melepaskannya dari masalah yang dihadapinya.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Bal iyyaahu tad'uuna fayaksyifu maa tad'uuna ilaihi in syaa'a watansauna maa tusyrikuun. (QS Al-An'am 6:41). Artinya: Hanya kepada-Nya kamu minta tolong. Jika Dia menghendaki, Dia hilangkan apa (bahaya) yang kamu mohonkan kepada-Nya, dan kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).
MINTALAH HANYA KEPADA ALLAH, MENANGISLAH HANYA KEPADA ALLAH, DAN BERTOBATLAH.
Pesan Menyambut Ramadhan (26 Jumadil Akhir 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
ADS HERE !!!