Bagi mereka yang belajar matematika pasti mengenal bilangan "tidak terhingga" dan ada tanda khusus untuk bilangan ini. Ternyata bilangan "tidak terhingga" digunakan Allah dalam Al-Qur'an untuk membalas perbuatan baik orang-orang beriman di akhirat kelak (QS Gaafir). Seringkali orang juga menggunakan istilah "unlimited" untuk menunjukkan suatu jumlah yang tidak ada batasnya.
Sebagian manusia selalu menghitung-hitung untung rugi dari setiap kegiatan yang dilakukannya. Pada saat transaksi jual beli pada umumnya manusia mau untung yang sebanyak-banyaknya. Untung sedikit asal berberkah yang dilandasi keikhlasan tidak lagi menjadi ukuran. Pernah ada dosen senior kami yang mengajak untuk pengumpulan data di lapangan, ada seorang teman kami yang mempertanyakan berapa bayaran yang akan dia peroleh kalau dia ikut ke lapangan saat itu. Orang ini melihat untung pada angka semata.
Allah mengetahui tabiat manusia yang selalu menghitung untung rugi. Manusia inginnya untung yang besar dan semua dalam bentuk angka. Seharusnya kalau ada angka "tidak terhingga" yang dijanjikan Allah, manusia mengejar itu. Karena pasti mereka akan memperoleh sesuatu yang bisa berjuta kali lipat dari apa yang mereka lakukan. Namun sayangnya hanya sedikit yang mau berjuang dan bekerja keras untuk itu.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Waman 'amilashaaliham min dzakarin au untsaa wahuwa mu' minun faulaaika yadkhuluunal jannata yurzaquuna fiihaa bighairi hisaab (QS Gaafir 40:40). Artinya: Dan barang siapa mengerjakan kebajikan baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.
BERJUANGLAH UNTUK MEMPEROLEH BALASAN YANG TIDAK TERHINGGA DI AKHIRAT KELAK.
Pesan Menyambut Ramadhan (7 Jumadil Akhir 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
ADS HERE !!!