Dr. Gary Miller adalah seorang ilmuwan matematika yang sangat meminati bidang Logika asal Kanada. Dia juga seorang misionaris Kristen. Dengan kecerdasannya dia berniat untuk mencari kelemahan-kelemahan Al-Qur'an. Dia berharap akan dapat mengungkap hal-hal yang yang kontradiksi atau bertentangan dengan apa yang diketahui manusia saat ini mengingat Kitab Suci ini diturunkan 14 abad lalu. Ternyata, semakin dia mengkaji Al-Quran semakin dia melihat kebenaran dan kesesuaian dengan sains modern. Pada akhirnya dia memeluk agama Islam.
Banyak umat Islam yang tidak bangga dengan Kitab Al-Qur'an yang diturunkan Allah. Mereka memilikinya tapi jarang membukanya. Ada yang membacanya tapi tidak memahaminya karena tidak mau mengkaji artinya. Al-Qur'an tidak menjadi pedoman dalam kehidupan mereka. Bahkan, ada yang lebih bangga dengan ilmu yang mereka kuasai dan tidak merasa tertarik dengan ilmu dalam Al-Qur'an.
Allah berulangkali mengungkapkan kehebatan Al-Quran. Para ahli juga terkagum-kagum dengan susunan kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Semua aspek yang dibutuhkan manusia sudah terungkap dalam Al-Qur'an walaupun harus digali dengan ilmu. Bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur'an juga merupakan bahasa yang sangat kaya sehingga kandungan Al-Qur'an itu memberikan makna yang dalam sebagai ilmu dan petunjuk dalam kehidupan ini.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Afalaa yatadabbaruunal Quraan, walaukaana min 'indi ghairillaahi lawajaduu fiihikh tilaafan katsiiraa. (QS An-Nisa' 3:82). Artinya: Maka tidaklah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur'an? Sekiranya (Al-Qur'an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.
BERBANGGALAH DENGAN KEBENARAN YANG INDAH DALAM AL-QUR'AN.
Pesan Menyambut Ramadhan (2 Rajab 1448H)
By: Prof. Veni Hadju
ADS HERE !!!