Saat ada yang berulang tahun maka kita akan melihat group Medsos penuh dengan ucapan Selamat Ultah semoga panjang umur. Seolah-olah panjang umur menjadi jaminan seseorang untuk mencapai kebahagiaan yang sempurna. Padahal yang penting adalah ucapan doa agar Allah membuka lebar pintu Rahmat dari sisi-Nya dan memberi Petunjuk untuk keselamatan dunia dan akhirat.
Umur manusia memang misteri. Hanya Allah yang tahu. Manusia tidak dapat menunda atau memajukan satu detik pun kalau takdirnya sdh tiba. Pada saat pelepasan ruh dari tubuh seseorang, ada kurang lebih 7 menit dia akan melihat film dokumenter apa saja yang telah dia lakukan. Makanya ada yang berteriak-teriak atau gelisah namun ada yang tenang bahkan tersenyum.
Allah dan Rasul-Nya telah mengingatkan agar setiap orang memperhatikan amalnya untuk kehidupan akhirat. Panjang pendeknya hidup seseorang seharusnya tidak menjadi ukuran keberhasilan atau kesuksesan. Apa gunanya umur panjang tapi penuh dengan kelalaian demi kelalaian. Buat apa terus bekerja dengan nikmat rezeki yang melimpah kalau hanya dinikmati sendiri sekeluarga atau di lingkungan terbatas. Hidup mulia dengan ketataan sepenuhnya kepada Allan dan Rasul-Nya dan senantiasa mengingat akhirat seharusnya yang paling utama dalam kehidupan ini.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya:Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah, irji'ii ilaa rabbiki raa dhiyatam mardhiyyah. Fad khulii fii'ibaadii wad khulii jannatii. (QS Al-Fajr 89:27-30). Artinya: Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya, maka masuklah ke dalam golongan hamba hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.
MINTALAH UMUR PANJANG YANG DIPENUHI KEMULIAAN DAN KETAATAN TERBAIK.
Pesan Menyambut Ramadan (19 Jumadil Akhir 1438H)
By: Prof. Veni Hadju
ADS HERE !!!